MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
Dosen Pengajar :
HERRY SUSSANTO
Disusun Oleh :
RIZKI PRATAMA (59414644)
1IA10
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis
haturkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memahami apa itu Ilmu Budaya Dasar dan
segala yang berkaitan dengannya. Selain itu, tugas ini dibuat untuk
melaksanakan tugas sebagai seorang mahasiswa, serta untuk memenuhi nilai tugas
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar. Dalam proses pembuatan makalah ini tentu penulis
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Herry Sussanto selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Budaya
Dasar serta rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan aspirasinya dalam
pembuatan makalah.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
Rizki Pratama
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang
membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam
masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini perlu, karena
dirasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita, baik pada tingkat menengah,
maupun pada tingkat perguruan tinggi. Tanpa memungkiri banyak faktor-faktor
lain yang menyebabkannya, salah satu yang penting adalah sistem pendidikan
kita. Tidaklah dapat disangkal, bahwa ruang lingkup pendidikan kita amat sempit
dan condong membuat manusia-manusia spesialis yang tidak berpandangan luas.
Para lulusan perguruan tinggi kita kurang mempunyai tempat yang sama untuk
berpijak. Mereka relatif terlalu mengesampingkan bidang-bidang yang lain. Ini
tidak berarti, bahwa mereka harus ikut campur bidang-bidang lain, tetapi
agaknya keadaan ini membuat mereka seakan-akan buta akan bidang lain.
Disinilah diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan
tinggi kita dari semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan
pembicaraan. Adanya kesamaan ini diharapkan, agar interelasi antara intelektual
kita lebih sering dengan akibat yang positif bagi pembangunan negara kita pada
umumnya dan perbaikan pendidikan pada khususnya.
Diharapkan agar mata kuliah ini dapat menjadi semacam “lingua franca” bagi
para akademisi dari berbagai lapangan ilmiah. Dengan demikian suatu bekal yang
sama ini diharapkan agar para akademisi dapat lebih lancar berkomunikasi.
Kelancaran berkomunikasi ini selanjutnya akan memperlancar pula pelaksanaan
pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh para cendekiawan dari
berbagai lapangan keahlian itu.
Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya
memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan
Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar
dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan
kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat penting mata kuliah ini
ialah bahwa ini bukan pelajaran sastra, bukan musik, bukan filsafat, bukan
sesuatu disiplin yang berdiri sendiri. Sesuai dengan namanya Ilmu Budaya Dasar
– Kuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa
untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang
terus menerus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan dalam berbagai bentuk,
serta hubungannya dengan alam semesta. Tuhannya, masyarakatnya dan juga
penemuan dirinya sendiri, pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih
bermakna. Ini tentu menyangkut sikap moral yang diharapkan memperlengkapi
mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu yang akan membimbingnya kearah
pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung kepada
orang lain. Jadi secara dingkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat mata
kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan ;
- Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa.
- Kesadaran akan pola-pola nilai dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
- Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
- Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang diberikannya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, selain melihat
konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan
Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.
Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
- Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukaan dan kedaerahan.
- Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif karena berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembentukan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi-segi negatif. Akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
BAB II
PEMBAHASAN
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
A. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI
MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah
dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi,
baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang
berkualifikasi sebagai berikut :
- Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
- Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
- Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
- Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta dalam pelestariannya.
Jadi, pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah-mata kuliah
bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.
B. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti
istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The
Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin
Humanus yang bias diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari
the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya
dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang
lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan
budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr.
Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam tiga
kelompok besar, yaitu :
- Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Sciene)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteratuan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya
ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan
itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu
kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya
100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain
ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
- Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciene)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak
mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam
hubungan antara manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi,
politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
- Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan itu
pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut
pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah
usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian
yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan
wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu Budaya Dasar
dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa
Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji
masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus), sedangkan
Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
C. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Dengan demikan jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang
termasuk di dalam pengetahuan budaya (the humanities), akan tetapi Ilmu Budaya
Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
- Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutana untuk kepentingan profesi mereka.
- Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
- Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas, kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
- Mengusahkan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
D. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Bertitik tolak dari kerangka yang telah ditentukan di atas, dua masalah
pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup
kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
- Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, social dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Menilik kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi
sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subjek akan tetapi sebagai
objek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama
manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan
manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam
pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya
sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Masing-masing
pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan
budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.
Pokok bahasan manusia dan cinta kasih misalnya, dapat didekati dengan
menggunakan karya seni sastra, atau filsafat atau seni tari dan sebagainya.
Disamping itu pokok bahasan manusiadan cinta kasih juga dapat didekati dengan
menggunakan gabungan karya seni sastra, karya seni tari, atau filsafat dan
sebagainya. Demikian juga pokok-pokok bahasan lain seperti terlihat di bahan
ini.
Karya-karya apa saja yang dipergunakan tergantung pada banyak keadaan,
antara lain pada persediaan karya yang ada. Dalam membicarakan pokok bahasan
manusia dan cinta kasih, misalnya, yang tersedia sajak percintaan, tarian
dua burung yang sedang bercinta, rekaman lagu tentang cinta. Semua karya
tersebut dapat dipergunakan.
Suatu karya mungkin saja mengungkapkan lebih dari satu masalah. Karena itu
satu karya mungkin saja dipergunakan untuk lebih dari satu pokok bahasan.
Sebuah cerita pendek misalnya, dapat saja mengungkapkan masalah penderitaan,
keadilan, dan pandangan hidup sekaligus. Karya semacam itu dapat juga
dipergunakan untuk satu pokok bahasan saja, berdasarkan masalah apa saja yang
paling menonjol diantara masalah lain di dalamnya.
Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan ilmu lain
yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu Budaya Dasar hanya mempergunakan
karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekati
masalah-masalah kemanusiaan dan budaya. Percakapan Krisna dan Arjuna dalam
Bhagawad Gita, misalnya dapat dipergunakan dalam pokok bahasan manusia dan
tanggung jawab serta pengabdian. Mahasiswa tidak perlu mengetahui secara teknis
dan mendetail untuk mempergunakan Bhagawad Gita.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang penulis tulis mengenai “Tinjauan Tentang Ilmu
Budaya Dasar”. Kiranya makalah penulis dapat digunakan sebagaimana harusnya.
Penulis berharap agar melalui makalah ini, generasi penerus bangsa Indonesia
dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal yang berkaitan
dengannya.
Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata dalam penyampaian
makna. Kritik dan saran dari pembaca, penulis terima dengan ikhlas.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achamad. (1991). Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: Univesitas Gunadarma